Awal tahun lalu Indonesia mendapatkan pemimpin barunya di bidang kepolisian. Jenderal Sigit Prabowo resmi dilantik menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (27/01/2021).

Sebelum dilantik, Jendral Gatot memberikan delapan janji di depan Komisi III DPR RI. Namun, ada salah satu janji yang cukup menarik untuk dibahas yaitu “Intensifkan e-Tilang”.

“Khusus di bidang lalu lintas, penindakan pelanggaran lalu lintas secara bertahap akan mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik atau biasa disebut e-TLE,” kata Komjen Sigit.

Menurutnya, hal itu untuk mengurangi praktek-praktek yang menyimpang ketika penindakan tilang oleh anggota di lapangan. Nantinya pelanggar lalu lintas akan dikirimkan surat dari kepolisian dan diminta mengikuti prosedurnya secara elektronik.

Oleh karena itu, anggota Polantas bisa fokus mengatur lalu lintas tanpa perlu melakukan tilang. Komjen Sigit berharap hal ini akan meningkatkan perilaku anggota Satuan Lalu Lintas ke depan.

e-TLE

Berdasarkan situs resmi Polda Metro Jaya e-TLE atau Electronic Traffic Law Enforcement adalah implementasi teknologi untuk mencatat pelanggaran – pelanggaran dalam berlalu lintas secara elektronik untuk mendukung keamanan, keselamatan, dan ketertiban dalam berlalu lintas. Pemetaan data kecelakaan menunjukkan keterkaitan antara tingginya pelanggaran dengan kecelakaan fatal yang terjadi.

e-TLE memiliki 5 tahap dalam menilang yaitu:

Tahap 1, perangkat secara otomatis menangkap pelanggaran lalu lintas yang dimonitor dan mengirimkan media barang bukti pelanggaran ke Back Office ETLE di RTMC Polda Metro Jaya.

Tahap 2, petugas mengidentifikasi Data Kendaraan menggunakan Electronic Registration & Identifikasi (ERI) sebagai sumber data kendaraan.

Tahap 3, petugas mengirimkan surat konfirmasi ke alamat publik kendaraan bermotor untuk permohonan konfirmasi atas pelanggaran yang terjadi.

Tahap 4, penerima surat memiliki batas waktu sampai dengan 8 hari dari terjadinya pelanggaran untuk melakukan konfirmasi melalui website atau datang langsung ke kantor Sub Direktorat Penegakan Hukum.

Tahap 5, setelah pelanggaran terkonfirmasi, petugas menerbitkan tilang dengan metode pembayaran via BRI Virtual Account (BRIVA) untuk setiap pelanggaran yang telah terverifikasi untuk penegakan hukum.

Teknologi pendukung e-TLE

Dalam praktiknya e-TLE dibantu oleh kamera CCTV canggih dengan sistem AI yang terhubung dengan big data.

Salah satu kamera CCTV yang terkenal adalah Dahua Technology. Dahua Technology memiliki tiga peran sebagai solusi kebutuhan traffic system, yaitu big data, law enforcement, dan speed detection. Ketiga segmen tersebut memiliki peran dan pasar masing-masing, dengan kemampuan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Big Data

Ketika pengelolaan kota membutuhkan manajemen big data, Dahua Technology mampu menggantikan peranan kamera CCTV yang mampu melakukan vehicle counting dan vehicle classification, sehingga pemerintah kota dapat menganalisa kebiasaan pengendara mobil atau motor dari sebuah tangkapan video pada sebuah area.

Selanjutnya, dilakukan analisis pola pergerakan lalu lintas sehingga pemerintah kota mampu mengambil kebijakan yang tepat atas dasar hasil analisa data tersebut.

Law Enforcement

Dahua Technology memiliki fitur utama, yaitu license plate recognition. Dengan metode pengenalan gambar (AI), mampu mengubah data tangkapan gambar menjadi data huruf dan angka untuk dikenali dengan terhubung ke server database pelat kendaraan.

Selain itu, Dahua Technology juga memiliki fitur lainnya yang sedang dikembangkan seperti menganalisa pelanggaran-pelanggaran berkendara, yaitu melintasi marka jalan, kendaraan melawan arah, pelanggaran lampu lalu lintas, pelanggaran area ganjil/genap, pengemudi tidak menggunakan sabuk pengaman, dan pengemudi menggunakan telepon genggam ketika berkendara.

Speed Detection

Mendeteksi kecepatan di jalan tol?

Tentu mudah, Dahua Technology menerapkan penggunaan radar detector yang diintegrasikan dengan kamera traffic. Radar speed detector CCTV dapat mengirimkan data tangkapan kendaraan overspeed (melebihi kecepatan) pada ruang pusat komando untuk ditindaklanjuti.

Selain teknologi untuk pasar traffic system, Dahua Technology juga memiliki teknologi serta fitur-fitur AI lainnya yang merupakan fitur mendasar dari sebuah CCTV, yaitu fitur people counting, metadata, thermal, explosion proof pada kamera CCTV indoor hingga CCTV outdoor. Contohnya PTZ, video wall, command center yang dapat menjadi solusi kebutuhan proyek sistem keamanan.